Sabtu, 07 Januari 2012

Drama Ku


DRAMA
PERTIKAIAN DUA DUNIA
PEMAIN
NAMA

SEBAGAI

SAFROL
RAJA KEGELAPAN
ABDUL AZIZ ZAKARIA
JIBRAN
AGUS NADI
SANG MANUSIA
SAWALDIN
BALTASAR
SITI MAYSARAH
SANG CAHAYA I
FATMA WATI
SANG CAHAYA II
YULIA DEWI ARTATI
SOSOK HILANG
LIA WAHYUNI
SANG SESAT I
KIKI MARIA LISMA
SANG SESAT II
ERDIN MARSAH
PRAJURIT I
MASLIADI
PRAJURIT II
REFI FERDIAN
PEMBAWA KITAB

SUTRA DARA


MAKE UP

ZULIADEN JAYUS

YULIAD DEWI ARTATI



PENANGGUNG JAWAB



Drs.YULSAFLI, M.A





BABak I


BACK SOUND         : MUSIK BERNUANSA KELAM
            Sosok lelaki memaasuki panggung sambil berjalan....berjubah hitam wajahnya penuh dengan warna kesesatan mengarahkan pandangan dengan tatapan hendak menerkam mangsanya dan sebuah meja di atasnya sebuah kitab di salah satu sudut panggung. lelaki itu SANG RAJA KEGELAPAN..

RAJA KEGELAPAN :
Telah beribuh-ribuh purnama cinta terantai oleh dosa. Telah berjuta-juta detak langit tertindas gelimang darah, dan waktu tercabut dari sang khalik. Telah berlimpah-limpah dara menjadi monumen kesedihan yang purba. Kematian dan kekalah memenjarakan detak nafas sang akhir zaman, kemulian....(Tertawa sinis) kini terpahat dalam jantungku....
Baltasar....

BALTASAR MEMASUKI PANGGUNG
RAJA KEGELAPAN

Laporkan hasil kerja prajurit sepanjang seratus menit terkahir.

BALTASAR
Di Negara kawasan selatan pencabut nyawa berhasil membujuk seorang istri menikam suaminya ketika sendang buang air besar, Di Negara bagian timur para keseakahan telah berhasil merayu seorang penegak hukum menerima suap dari para koruptor. di negara bagian barat bridge kelamin dengan mudahnya membujuk seorang waria untuk memotong alat vitalnya. Di bagian utara para pencabulan berhasil membujuk seorang kakek berusia 70 tahun memperkosa gadis kecil berumur 7 tahun.

RAJA KEGELAPAN
Dunia kegelapan......bukan milik neraka saja. Perlahan-lahan aku telah berhasil mencipatakan dinsati kegelapan kedua di atas bumi. Tanah, air, udara dan cakrawala, semuanya tunduk di bawah telapak kaki ku. Akulah penguasa akhir zaman.




BALTASAR
Tidak sesulit yang dibayangkan sebelumnya yang mulia. Ketika zaman beranjak tua manusia semakin mudah disesatkan. Bahkan, tanpa campur tangan kita mereka telah memilih menjadi sesat.

RAJA KEGELAPAN
(Tertawa)
Bangunlah, bangunlah rumah ibadah semegah dan sebanyak mungkin, bangunlah monumen-monumen kematian itu. Yang pasti hati kalian akan selalu terjebak dalam cengkramanku. Lakukan kembali pengawasan,. Dan segera laporkan padaku bila ada keberhasilan-keberhasilan baru yang mengejutkan.

BALTASAR
Dengan senang hati yang mulia (Kemudaian Baltasar segera berlalu dari panggung)

Sang sesat II memasuki panggung sambil memapah sang sesat I yang lemah sekarat. Mereka berjalan sambil tergopoh.

SANG SESAT I
Yang mulia,.. yang mulia... jantungku... jantungku hangus terpanggang.

SANG SESAT II
Kilatan petir yang dahsyat menghanguskan jantungnya yang mulia

SANG SESAT I
Ampun yang mulia, untuk kabar yang mengejutkan ini. Kabar duka bagi kerajaan kita.

RAJA KEGELAPAN
Apa gerangan kabar yang bisa menggentarkan tahtaku?

SANG SESAT II
Perisai-perisai logam yang memayungi kerajaan jebol yang mulia..

RAJA KEGELAPAN
Kenapa sampai begitu?

SANG SESAT I
Masih simpang siur yang mulia..
SANG SESAT II
(panik, tak percaya)
Ini bencana,.. ini bencana... kerajaan kita bisa hancur

RAJA KEGELAPAN
(tertawa terbahak..)
Hancur katamu? Baca kembali kitab kegelapan pasal 23 ayat I dan II, laksanakan!!

SANG SESAT II
(membuka kitab di atas meja lalu membacanya)
Pasal 23 ayat I: rezim kegelapan tak akan pernah bisa dikalahkan. Pasal 23 ayat II: Jika terdapat pihak yang coba-coba ingin mengalahkan rezim kegelapan mohon ricek kembali ayat I.

RAJA KEGELAPAN
(tertawa penuh kebanggaan)
Jangan mengada-ada, periksa kembali jangan-jangan ada beberapa mantra yang luput difungsikan. Bagaimana dengan mantra empat mata angin?

SANG SESAT I
Tentu yang mulia, mantra itu tak pernah luput kami gumamkan ketika matahari mulai nampak.

RAJA KEGELAPAN
Atau jangan-jangan ada dari kita yang berkhianat dan membocorkan kode password pintu gerbang kepada musuh.

SANG SESAT II
Ampun yang mulia. Tapi menurut saya tidak ada prajurit yang lancang melakukan itu.

RAJA KEGELAPAN
Lalu kenapa perisai bisa sampai jebol?

SANG SESAT I
Saya merasakan ada aura kegelapan yang begitu dahsyat sedang mengintai dan hendak menyerang kerajaan kita.


RAJA KEGELAPAN
Kekuatan yang dahsyat?,, dari mana asalnya aura yang dahsyat itu?.

SANG SESAT II
Indera ke sepuluhku mengatakan kekuatan yang besar itu berasal dari bumi.

RAJA KEGELAPAN
Dari bumi? Planet yang lemah itu? jangan bercanda, dugaanmu itu terlalu berlebihan.

SANG SESAT II
Tidak yang mulia. Indera ke sepuluhku tak pernah gagal membaca segala jenis aura. Kekuatan itu berasal dari penghuni-penghuni bumi. Berasal dari manusia..

RAJA KEGELAPAN
Kurang ajar! Manusia katamu?, jangan sampai kita kecolongan!!, ilmu-ilmu kegelapan yang kita ajarkan kepada mereka, jangan sampai disalah gunakan untuk menyerang balik kerajaan kita. Benar-benar kurangajar, tak tahu malu, tak tahu diuntung!

SANG SESAT I
Maaf yang mulia, dalam kitab kegelapan memang dijelaskan kalau tak ada kode etik dalam praktek kejahatan, jadi kita tak bisa menyalahkan mereka..

RAJA KEGELAPAN
Diam !!! ini tak bisa dibiarkan, aku harus bertemu dengan Jibril. Sampaikan undanganku untuknya..

SANG SESAT I, II
Baik yang mulia..






BABAK II

BACKSOUND          : MUSIK HYMNE
Jibran memasuki panggung. Memegang seikat bunga di tangan kanan. Sang Cahaya I dan II mengikutinya dari belakang, berjalan pelan mendekati tempayan, Sang Cahaya I memegang wadah berisi terigu di tangan kanan, lilin di tangan kiri, Sang Cahaya II memegang sebuah kitab.

JIBRAN
Akulah kesucian yang terlahir berabad-abad silam. Akulah anak tunggal keabadian yang terpahat pada dinding kehidupan. Oleh nafasku, kebenaran akan mekar dan terajut di seantero semesta. Atas nama seluruh mahluk bumi, atas nama sang perajut cinta bertumbuhlah dan biarkan kelopakmu menerbitkan pelangi. (musik on,..menimbun bunga dengan terigu)

SANG CAHAYA I
Tanah yang memutih, hati yang bening
Air yang menyala, nadi yang membara.
Bunga yang mekar, jiwa yang menggema
Bangkitlah wahai penunggu-penunggu nisan
Bangkitlah, bangkitlah dari sang lelap

SANG CAHAYA II
Pulanglah pada matahari, pulanglah pada kerinduan sang bunda, pulanglah.. pulanglah pada cinta. (ketiga perempuan memejamkan mata berdoa, sementara sebatang lilin menyala di tangannya, Sosok Hilang memasuki panggung)

SOSOK HILANG
Kelahiran, kehidupan, kematian (mengulang berkali-kali) biadab, ini lingkaran setan!, jiwa-jiwa yang luka, hati hati yang patah, iman-iman yang gelisah, doa-doa yang tumbang, aksara-aksara yang menangis (semakin rapuh berkata-kata) memanggang jiwaku, membakar tubuhku, mesias... teteskan,...teteskan.. gerimismu di dalam rahimku.. jika..jika...jika engkau memang ada...

JIBRAN
Wahai jiwa-jiwa yang luka, hati hati yang patah, iman-iman yang gelisah, doa-doa yang tumbang, aksara-aksara yang menangis, kepadamu kusajikan akad cinta dariNya


SOSOK HILANG
Dari siapa?
JIBRAN
DariNya

SOSOK HILANG
Siapa dia?

SANG CAHAYA II
Tuhan

SANG CAHAYA I
Sang Pencipta

JIBRAN
Terimalah Surat cinta terpanjang dariNya (menyodorkan sebuah kitab yang diambil dari Sang Cahaya II, ketiga perempuan meninggalkan panggung, Jibran membawa kembali bunga yang telah ditanam, Sosok Hilang menggenggam kitab dengan tangisan yang membahagiakan)

BABAK III

BACKSOUND: MUSIK BERNUANSA MENCEKAM
Raja kegelapan duduk di tahtanya dengan perasaan gelisah. Ia mengepulkan rokok dengan gelagat bimbang, geram, tak percaya. Baltasar memasuki panggung.

BALTASAR
Tamunya sudah datang yang mulia

RAJA KEGELAPAN
Suruh masuk (Jibran masuk)

JIBRAN
Lama tak jumpa, dan aku tak pernah tahu kuman apa yang merecoki dirimu hingga berbaik hati mengundangku ke sini

RAJA KEGELAPAN
Dunia selalu berada dalam ketegangan antara kau dan aku. Kita saling membagi dunia. gelap terang, baik buruk, hitam putih, hanya dua sisi mata uang. Yang berhak memperebutkan bumi hanya kita. Mahluk hidup adalah aksesoris yang tak pernah lebih dari serpihan debu. Tapi kini ada pihak lain yang mengancam posisi kita. Ini tidak bisa dibiarkan.

JIBRAN
Siapa dia?

RAJA KEGELAPAN
Dia,..(ragu mengatakan, namun tak ada pilihan) Dia.. Namanya, Manusia.

JIBRAN
(tertawa)
Takdir tlah mengungkungmu. Sebelum laut bersahabat dengan airmata ketakutan telah secerdik bayangan. Kau selamanya tak akan bisa mengelak pada binasa. Adam, Hawa, Sang Pencipta pernah kau cobai. Dan Manusia, mahluk tak berwarna itu, kini membuatmu gelisah.

RAJA KEGELAPAN
Semua ini kubangun dengan susah payah. Dengan keringat dan darah. Tak akan kubiarkan satu mahluk pun merampas tahtaku! Tidak kau,.. tidak juga manusia!

JIBRAN
Semakin renta, kau semakin lucu saja,..mana mungkin aku berminat dengan kursi tahtamu yang kotor itu. Ingatlah, masa itu telah dekat, setiap bait-bait puisi kan memudar, setiap detak nafas kan berpulang untuk diadili. Ketika jiwa bercampur dengan ketamakan, nafsu menjelma menjadi kebenaran, dan ketika kebenaran tak lagi mempunyai warna. Peperangan, perselisihan, ketakutan, saling bunuh, adalah keniscayaan. Kau.. (menunjuk pada Raja Kegelapan) sang sutradara yang licik..

RAJA KEGELAPAN
Dan Manusia, adalah aktor dan aktris yang tak lagi patuh pada sang sutradara,.. Negeri-negeri yang memuja nafsu, telah menjadi nafsu itu sendiri. Aku hanyalah tamu, aku sang penguasa hanyalah tamu, tamu di setiap penjuru negeri..

JIBRAN
Serahkan tanah kekuasaanmu padaku..

RAJA KEGELAPAN
Sampai langit runtuh, sampai laut menjadi linangan darah, aku tak akan pernah berkompromi denganmu..

JIBRAN
(membanting meja)
Serahkan padaku sesuatu yang bukan menjadi hakmu

RAJA KEGELAPAN
(murka)
Jangan pernah berharap!! (Raja Kegelapan dan Jibran saling bersahutan dengan kata-kata yang sama)

Sang manusia, orang I dan orang II mendadak masuk.

SANG MANUSIA
Diam!!, Simpan saja omongkosong kalian di dunia omongkosong!! Lumpuhkan mereka!

ORANG I, II
Beres Bos!!
(Backsound: Roots Bloody Roots, sepultura, ketiga orang itu menyerang Raja Kegelapan dan Jibran dengan buas, mereka terkapar tak berdaya, sang manusia menaiki meja lalu meliuk-liukkan tubuhnya dengan liar, orang I dan Orang II menggumam-gumam dengan buas, Sang manusia meloncat dari atas meja)

SANG MANUSIA
Bawa mereka ke dalam kurungan..(orang I dan II menyeret Raja kegelapan dan Jibran keluar panggung)

BABAK IV
BACKSOUND: MUSIK BERNUANSA KELAM
Sang Manusia memasuki panggung. Orang I dan Orang II mengikutinya dari belakang dengan perangai bodoh.

SANG MANUSIA
Hei, kau..merunduk,.. kalian tidak boleh melebihi tinggi tubuhku..mengerti?

ORANG I
Tapi kita kan sama?, sama-sama manusia...

ORANG II
Iya.. sama-sama manusia

SANG MANUSIA
Sekarang aku yang berkuasa. Kalian bawahanku. Mau tahu kenapa? karena koleksi dosa kalian tak sebanding dengan jumlah yang telah berhasil kukoleksi selama ini. Aku pernah membunuh, mencuri, merampok, memerkosa, mengkorupsi uang negara, menghamili istri orang, dan lain sejenisnya. Apa dosa kamu?

ORANG I
Memukul anak kecil sampai menangis..

SANG MANUSIA
Kamu?

ORANG II
Badusta pa Mama

SANG MANUSIA
(tertawa terbahak-bahak) Kau dan kau, (menunjuk lalu mengarahkan jari jempol ke bawah) CEMEN!!!! (kembali terbahak, ia kemudian duduk di tahta sang raja kegelapan, raut wajahnya bengis, orang I memijat-mijat pahanya, orang II mengipas-ngipas)
Namaku manusia, lahir sejak dosa masih dalam kandungan, aku, akulah yang melahirkan dosa, apa? Iblis katamu? (menggoyangkan jari telunjuk) bukan, samasekali bukan, dosa telah memilih aku sebagai pemegang hak cipta istimewa atas dirinya. (tertawa terbahak) pekerjaanku? Sangat beragam, aku manusia multitalent, tergantung pesanan, dan tergantung mood, kata Darwin aku adalah hewan paling cerdas di muka bumi, aku tersinggung!!,.. apalagi dengan rekayasa murahan yang mengatakan kalau nenek moyangku adalah monyet. Apa aku mirip monyet?

ORANG I
Tidak yang mulia,.. yang mulia sedikit lebih ganteng

SANG MANUSIA
(tertawa terbahak) seret kemari dua mahluk keparat itu ( musik on,..orang I dan orang II menyeret Malaikat dan raja kegelapan yang tampak lusuh dan lemah dengan sehelai tali, mulut mereka tersumpal lakban, mereka terkulai lemah sambil berlutut di tengah panggung, Sang Manusia mendekati lalu mencengkram rambut keduanya) Kau.. sang penguasa kesesatan,. Lihatlah dirimu yang menyedihkan ini, lemah dan tak berdaya, dekil dan kotor, sekarang,.. jabatanmu aku ambil alih, akulah sang kesesatan itu. Dan kau sang pembawa berita kemuliaan, lihatlah dirimu, begitu tolol dan menjijikan. Sekarang citramu aku ambil alih, akulah sang kemuliaan itu. Mulai saat ini tak ada kerajaan surga, tak ada lagi kerajaan neraka, sekarang hanya ada satu kerajaan, kerajaan itu adalah, kerajaan manusia...(tertawa terbahak, orang I dan orang II ikut-ikutan tertawa, Sang Manusia menaiki punggung orang I dan orang II) mari, kita kabarkan ke seluruh penjuru semesta, keperkasaan kerajaan manusia,...

Sang Manusia, Orang I, dan Orang II meninggalkan panggung sambil tertawa bangga.

“SELESAI”

Sabtu, 17 Desember 2011

sejarah Pendidikan islam

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ada perbedaan pendapat tentang permulaan Islam di Indonesia antara lain: Bahwa kedatangan Islam pertama di Indonesia tidak identik dengan berdirinya kerajaan Islam pertama di Indonesia mengingat bahwa pembawa Islam ke Indonesia adalah para pedagang, bukan misi tentara dan bukan pelarian politik. Mereka tidak ambisi langsung mendirikan kerajaan Islam. Lagi pula di Indonesia pada zaman itu sudah ada kerajaan-kerajaan Hindu, Budha yang banyak jumlahnya dan berkekuatan besar. Jadi masa tenggang antara kedatangan orang Islam pertama di Indonesia dengan berdirinya kerajaan Islam pertama adalah sangat lama.

Islam adalah agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong pemeluknya untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah. Kemajuan dan kemunduran umat Islam sangat berkaitan erat dengan kegiatan dakwah yang dilakukan oleh para masyarakat dalam menunjang peradaban hidup mereka karena itulah banyak masyarakat selalu mendapatkan problematika yang bermacam-macam yang datang secara langsung maupun tidak langsung dari komunitas yang dijadikan sebagai sasaran dakwah.

Keadaan ini akan menstimulasi terjadinya keterbukaan wawasan dan penguasaan keterampilan dasar yang mereka butuhkan. Pada tahap ini masyarakat hanya dapat berpartisipasi pada tingkat yang rendah, yaitu sekedar menjadi pengikut/obyek pembangunan saja, belum menjadi subyek pembangunan masyarakat di dalam membentuk inisiatif, melahirkan kreasi-kreasi, dan melakukan inovasi-inovasi di dalam lingkungannya. Apabila masyarakat telahmencapai tahap ketiga ini maka masyarakat dapat secara mandiri melakukan pembangunan. Masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia sangat pesat yang dimulai dari masuknya dari daerah Aceh dengan tujuan menyebarkan agama dakwah dengan menjual rempat-rempah.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Masuk Dan Berkembangnya Islam Di Indonesia.

Ada beberapa teori yang mengatakan tentang orang islam yang pertama datang dan tempat penyebaran dakwah nya di indonesia adalah sebagai berikut :

Ø Pertama kali datang ialah muballig dari Persi (Iran) pada pertengahan abad 12 Masehi. Alasanya karena kerajaan Islam pertama di Indonesia bernama Pase (Pasai) berasal dari Persi. Ditambah dengan kenyataan bahwa orang Islam Indonesia sangat hormat dengan keturunan Sayid atau Habib yaitu keturunan Hasan dan Husen putra Ali Bin Abi Tholib.

Ø Pertama kali ialah Muballig dari India barat tanah Gujarat. Alasanya karena ada persamaan bentuk nisan dan gelar nama dari Muballig yang oleh Belanda dianggap sebagai kuburan orang-orang Islam yang pertama di Indonesia.

Ø Adapun hasil seminar yang diselenggarakan di Medan pada tahun 1936 mengenai masuknya agama Islam di Indonesia menyimpulkan sebagai berikut:

Ø Menurut sumber bukti yang terbaru, Islam pertama kali datang di Indonesia pada abad ke VII M/1 H di bawa oleh pedagang dan muballig dari negeri Arab.

Ø Daerah yang pertama di masuki ialah pantai barat pulau Sumatra yaitu di daerah Baros, tempat kelahiran ulama besar bernama Hamzah Fansyuri. Adapun kerajaan Islam yang pertama ialah di Pase.

B. Pendidikan Islam Pada Zaman Belanda

Pada tahun 1905 pemerintah Belanda mengeluarkan satu peraturan yang mengharuskan para guru agama memiliki izin khusus untuk mengajar. Banyak sikap mereka yang sangat merugikan lajunya perkembangan pendidikan agama di Indonesia, misalnya :

v Setiap sekolah atau Madrasah harus memiliki izin dari bupati/pejabat pemerintahan belanda.

v Harus ada penjelasan dari sifat pendidikan yang sedang dijalankan secara terperinci.

v Para guru harus membuat daftar murid dalam bentuk tertentu dan mengirimkanya secara periodic kepada daerah yang bersangkutan.

Atas dasar perjuangan dari organisasi Islam, melalui konggres Al-Islam pada tahun 1926 di Bogor, peraturan tentang penyelenggaraan pendidikan islam yang di buat oleh pihak Belanda pada tahun 1905 dihapuskan dan diganti dengan peraturan yang baru yang terkenal dengan sebutan Ordonansi Guru. Menurut peraturan baru ini, izin Bupati tidak lagi diperlukan untuk menyelenggarakan pendidikan Islam. Guru agama cukup memberitahukan pada pejabat yang bersangkutan tentang maksud mengajar. Disamping itu, guru juga disuruh mengisi formulir yang telah disediakan oleh pejabat pemerintahan Belanda yang isinya berupa persoalan berupa murid dan kurikulum Di sekolah-sekolah Umum secara resmi belum diberikan pendidikan agama. Hanya di fakultas-fakultas hokum telah ada matakuliah Ismologi, yang dimaksudkan agar mahasiswa dapat mengetahui hokum-hukum dalam Islam. Sedangkan dosen-dosen yang memberikan matakuliah Ismologi tersebut pada umumnya bukan orang Islam dengan menggunakan buku-buku atau literature yang dikarang oleh para orientalis.

C. Pendidikan Islam Pada Zaman Jepang

Keadaan agak berubah, karena ada kemajuan dalam pelaksanaan pendidikan Agama di sekolah-sekolah Umum. Hal ini disebabkan karena mereka mengetahui bahwa sebagian besar bangsa Indonesia adalah pemeluk agama Islam, maka untuk menarik simpati dari pemeluk agama Islam maka Jepang menaruh perhatian yang sangat besar terhadap pendidikan agama Islam.

Terlebih lagi pada awalnya, pemerintah Jepang menampakan diri seakan-akan membela kepentingan Islam yang merupakan siasat untuk kepentingan perang Dunia II. Masalahnya Jepang tidak begitu menghiraukan kepentingan agama. Untuk mendekati umat Islam Jepang menempuh beberapa kebijakan diantaranya pada jaman Jepang dibentuknya KUA, didirikanya Masyumi dan pembentukan Hisbullah.

Pada masa pendudukan Jepang, ada satu hal istimewa dalam dunia pendidikan, yaitu sekolah-sekolah telah di selenggarakan dan dinegerikan meskipun sekolah-sekolah suasta lain seperti Muhammadiyah, Taman Siswa dan lain-lain diiziankan terus berkembang dengan pengaturan dan diselenggarakan oleh penduduk Jepang.

Di Sumatra, organisasi-organisasi Islam menggabungkan diri dalam majelis Islam tinggi. Kemudian majelis tersebut mengajukan usul kepada pemerintah Jepang, agar di sekolah-kolah pemerintah diberikan pendidikan agama sejak sekolah rakyat tiga tahun dan ternyata usul tersebut disetujui dengan syarat tidak diberikan anggaran biaya untuk guru-guru agama.

Mulai saat itu maka pendidikan agama secara resmi boleh diberikan di sekolah-kolah pemerintah, namun hal ini hanya berlaku di pulau Sumatra saja. Sedangkan di daerah-daerah lain masih belum ada pendidikan agama di sekolah-sekolah pemerintah, yang ada hanya pendidikan budi pekerti yang didasarkan atau bersumber pada agama juga.

D. Pendidikan Islam Pada Masa Orde Lama (Zaman Kemerdekaan)

Setelah Indonesia merdeka, Mengenai pendidikan agama mendapat perhatian serius dari pemerintah, baik di sekolah negeri maupun swasta. Usaha untuk itu dimulai dengan memberikan bantuan terhadap lembaga tersebut sebagaimana yang dianjurkan oleh Badan Pekerja Komite Nasional Pusat (BPKNP) pada tanggal 27 Desember 1945, yang menyebutkan bahwa :

ΓΌ Madrasah dan pesantren yang pada hakikatnya adalah satu alat dan sumber pendidikan dan pencerdasan rakyat jelata yang tidak berurat akar dalam masyarakat Indonesia pada umumnya, hendaklah pula mendapat perhatian dan bantuan nyata berupa tuntunan dan bantuan material dari pemerintah.

Kenyataan yang demikian timbul karena kesadaran umat Islam yang dalam, setelah sekian lama mereka terpuruk dibawah kekuasaan penjajah. Sebab pada zaman penjajahan Belanda, pintu masuk pendidikan modern bagi umat Islam terbuka secara sangat sempit.

Dalam hal ini ada dua hal yang menjadi penyebabnya, yaitu :

· Sikap dan kebijaksanaan pemerintah kolonial yang amat diskriminatif terhadap kaum muslimin.

· Politik non kooperatif para ulama terhadap Belanda yang menfatwakan bahwa ikut serta dalam budaya Belanda, termasuk pendidikan modernnya, adalah salah satu bentuk penyelewengan agama. Mereka berpegang kepada salah satu hadits Nabi Muhammad saw yang artinya : “Barangsiapa menyerupai suatu golongan, maka ia termasuk ke dalam golongan itu”. Hadits tersebut melandasi sikap para ulama pada waktu itu.

Itulah yang menyebabkan kaum muslimin Indonesia amat kececer dalam segi intetelektual ketimbang golongan lain.

Kemerdekaan Indonesia merupakan hasil perjuangan yang sekian lama, terutama melalui berbagai organisasi pergerakan, baik sosial, agama maupun politik, senantiasa mendapat dukungan dari pemerintah. Pemerintah sadar bahwa sesungguhnya kekuatan negara terletak pada kesatuan dan persatuan bagi organisasi dan golongan, yang kesemuanya merupakan modal dasar dan kekayaan bangsa Indonesia yang harus dimanfaatkan sebesar-besarnya dalam pembangunan.

Sejalan dengan perjalanan sejarah bangsa dan negara Indonesia sejak Proklamasi Kemerdekaan Indonesia hingga sekarang, maka sejarah kebijakan pendidikan di Indonesia termasuk di dalamnya pendidikan Islam. Oleh karena itulah perjalanan sejarah pendidikan Islam sejak Indonesia merdeka sampai tahun 1965 yang lebih dikenal dengan masa orde lama akan berbeda dengan tahun 1965 sampai sekarang yang lebih dikenal dengan orde baru.

Tindakan pertama yang diambil oleh pemerintah Indonesia, ia menyesuaikan pendidikan dengan tuntunan dan aspirasi rakyat sebagaimana tercantum dalam UUD 1945 Pasal 31 yang berbunyi :

1. Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran.

2. Pemerintah mengusahakan suatu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang.

Oleh sebab itu, pembatasan pemberian pendidikan disebabkan perbedaan agama, sosial, ekonomi dan golongan yang ada di masyarakat tidak dikenal lagi. Dengan demikian, setiap anak Indonesia dapat memilih kemana dia akan belajar, sesuai dengan kemampuan, bakat dan minatnya.

E. Pendidikan Islam Pada Masa Orde Baru

Kalau dirujuk kebelakang, memang sejak tahun 1966 terjadi perubahan besar pada bangsa Indonesia baik itu menyangkut kehidupan sosial agama maupun politik. Pada Orde Baru tekad yang di embank yaitu kembali pada UUD 1945 dan melaksanakannya secara murni dan konsekwen sehingga pendidikan agama memperoleh tempat yang kuat dalam struktur pemerintahan.

Pada masa Orde Baru pendidikan Islam dikembangkan masih dalam batas pemahaman dan pengembangan pengetahuan saja, baru setelah masuk pada abad 21 maka pendidikan Islam lebih difokuskan pada penerapan atau aktualisasi dari ilmu pengetahuan dan selalu didasrkan oleh keimanan dan ketakwaan. Hal ini sesuai dengan beberapa strategi yang diterapkan di sekolah-sekolah guna peningkatan kualitas peserta didiknya baik dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai landasan menuju pembaharuan masyarakat islam yang maju.

Pada masa itu juga banyak jalan-jalan yang ditempuh untuk menyetarakan antara pendidikan agama dan pendidikan Umum. Hal ini bias dilihat dari surat keputusan bersama (SKB) 2 mentri tentang sekolah Umum dan Agama. Dengan adanya SKB tersebut, maka anak-anak yang sekolah agama bias melanjutkan kesekolah yang lebih tinggi. Kemudian untuk mengikis dualisme pendidikan bias dilakukan dengan cara pengintegrasian antara pelajaran umum dan agama, walaupun dualisme itu masalah klasik yang tidak mudah untuk dihapus.

Tehknik pelaksanaan pendidikan agama di sekolah-kolah umum mengalami perubahan-perubahan tertentu sehubungan dengan perkembangan cabang ilmu pengetahuan dan perubahan system proses belajar mengajar. Pendidikan Islam dengan pendidikan nasional semakin Nampak dalam rumusan pendidikan nasional yaitu pendidikan nasional ialah usaha sadar untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, nilai budaya, pengetahuan, keterampilan, daya estetik, dan jasmaniany sehingga dia dapat mengembangkan dirinya dan bersama-sama dengan sesame manusia membangun masyarakatnya serta membudidayakan alam sekitar.

F. Tokoh-tokoh Pendidikan Islam Di Indonesia

Adapun tokoh-tokoh pendidikan Islam di Indonesia antara lain:

* Kyai Haji Ahmad Dahlan (1869-1923)

K.H Ahmad Dahlan dilahirkan di Yogyakarta pada tahun 1869 M dengan nama kecilnya Muhammad Darwis, putra dari K.H Abu Bakar Bin Kyai Sulaiman, khatib di Masjid besar (Jami’) kesultanan Yogyakarta. Ibunya adalah putri Haji Ibrahim, seorang penghulu Setelah beliau menamatkan pendidikan dasarnya di suatu Madrasah dalam bidang Nahwu, Fiqih dan Tafsir di Yogyakarta.

Beliau adalah seorang yang alim luas ilmu pengetahuanya dan tiada jenu-jenunya beliau menambah ilmu dan pengalamanya. Dimana saja ada kesempatan sambil menambah atau mencocokan ilmu yang telah diperolehnya.

K.H Ahmad Dahlan sebagai seorang ulama yang tegas, dan dia mempunyai cita-cita hendak memperbaiki masyarakat Indonesia berlandaskan agama Islam. K.H Ahmad Dahlan wafat pada Tahun 1923 M Tanggal 23 Pebruari dalam usia 55 Tahun dengan meninggalkan sebuah organisasi Islam yang cukup besar dan di segani karena ketegaranya.

* K.H Hasim Asy’ari (1971-1947)

K.H Hasim Asy’ari dilahirkan pada tanggal 14 Februari tahun 1981 M di Jombang Jawa Timur mula-mula beliau belajar agama Islam pada ayahnya sendiri K.H Asy’ari kemudian beliau belajar di pondok pesantren di Purbolinggo, kemudian pindah lagi ke Plangitan Semarang Madura dan lain-lain.

Sewaktu beliau belajar di Siwalayan Panji (Sidoarjo) pada tahun 1891, K.H Ya’kub yang mengajarnya tertarik pada tingkahlakunya yang baik dan sopan santunya yang harus, sehingga ingin mengambilnya sebagai menantu, dan akhirnyabeliau dinikahkan dengan putri kiyainya itu yang bernama Khadijah (Tahun 1892).

Pada kunjunganya yang kedua ke Makkah beliau bermukim selama delapan tahun untuk menuntut ilmu agama Islam dan bahasa Arab. Sepulang dari Makkah beliau membuka pesantren Tebuiring di Jombang (pada tanggal 26 Rabiul’awal tahun 1899 M)

Jasa K.H Hasim Asya’ari selain dari pada mengembangkan ilmu di pesantren Tebuireng ialah keikutsertaanya mendirikan organisasi Nahdatul Ulama, bahkan beliau sebagai Syekul Akbar dalam perkumpulan ulama terbesar di Indonesia.

Sebagai ulama beliau hidup dengan tidak mengharapkan sedekah dan belas kasihan orang. Tetapi beliu mempunyai sandaran hidup sendiri yaitu beberapa bidang sawah, hasil peninggalanya. Beliau seorang salih sungguh beribadah, taat dan rendah hati. Beliau tidak ingin pangkat dan jabatan, baik di zaman Belanda atau di zaman Jepang kerap kali beliau deberi pangkat dan jabatan, tetapi beliau menolaknya dengan bijaksana.

K.H Asy’ari wafat pada tanggal 25 Juli 1947 M dengan meninggalkan sebuah peninggalan yang monumental berupa pondok pesantren Tebuiring yang tertua dan terbesar untuk kawasan jawa timur dan yang telah mengilhami para alumninya untuk mengembangkanya di daerah-daerah lain walaupun dengan menggunakan nama lain bagi pesantren-pesantren yang mereka dirikan.

* K.H Abdul Halim (1887-1962)

K.H Abdul Halim lahir di Ciberelang Majalengka pada tahun 1887. beliau adlah pelopor gerakan pembeharuan di daerah Majalengka Jawa Barat yang kemudian berkembang menjadi Perserikatan Ulama, dimulai pada tahun 1911. yang kemudian berubah menjadi Persatuan Umat Islam (PUI) pada tanggal 5 April 1952 M. Kedua orang tuanya berasal dari keluarga yang taat beragama (ayahnya adalah seorang penghulu di Jatiwangi), sedangkan famili-familinya tetap mempunyai hubungan yang erat secara keluarga dengan orang-orang dari kalangan pemerintah.

K.H Abdul Halim memperoleh pelajaran agama pada masa kanak-kanak dengan belajra diberbagai pesantren di daerah Majalengka sampai pada umur 22 Tahun. Ketika beliau pergi ke Makkah untuk naik haji dan untuk melanjutkan pelajaranya.

Pada umumnya K.H Abdul Halim berusaha untuk menyebarkan pemikiranya dengan toleransi dan penuh pengertian. Dikemukakan bahwa beliau tidak pernah mengecam golongan tradisi ataupun organisasi lain yang tidak sepaham dengan beliau, tablignya lebih banyak merupakan anjuran untuk menegakan etika di dalam masyarakat dan bukan merupak kritik tentang pemikiran ataupun pendapat orang lain.

Pada tanggal 7 Mei 1962 K.H Abdul Halim pulang kerahmatullah di Majalengka Nawa Barat dalam usia 75 Tahun dan dalam keadaan tetap teguh berpegang pada majhab Safi’i.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada tahun 1905 pemerintah Belanda mengeluarkan satu peraturan yang mengharuskan para guru agama memiliki izin khusus untuk mengajar. Banyak sikap mereka yang sangat merugikan lajunya perkembangan pendidikan agama di Indonesia, misalnya

• Setiap sekolah atau Madrasah harus memiliki izin dari bupati/pejabat pemerintahan belanda

• Harus ada penjelasan dari sifat pendidikan yang sedang dijalankan secara terperinci

Para guru harus membuat daftar murid dalam bentuk tertentu dan mengirimkanya secara periodic kepada daerah yang bersangkuta

Pada era orde lama, pengaturan dua sistem pendidikan ini kemudian diupayakan untuk dihapus. Paling tidak ada tiga usaha yang dilakukan yaitu:

a. Memasukkan pendidikan Islam ke dalam kurikulum pendidikan umum di sekolah negeri maupun swasta melalui pelajaran agama.

b. Memasukkan ilmu pengetahuan umum ke dalam kurikulum pendidikan di madrasah.

c. Mendirikan sekolah pendidikan guru agama (PGA) untuk memproduksi guru agama bagi sekolah umum maupun madrasah.


DAFTAR PUSTAKA

Fadhlil al-Djamali, Menerobos Krisis Pendidikan Islam, Jakarta : Golden Press, 1992

Malik, Fadjar, H.A. Visi Pembaharuan Pendidikan Islam, Jakarat : Alfa Grafitama, 1998

Mahmud Yunus, Prof Dr. H. Sejarah Pendidikan Islam¸ Jakarta : Mutiara Sumber Widya

Sumber http://aadesanjaya.blogspot.com/2010/06/i-pendahuluan.html

Seregeg, Wayan, “Pendidikan Indonesia dalam Perspektif Sejarah”, Surabaya Post,17 Desember 1985.

Zuhairini, Dra, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 2000