BAB I
PENDAHULUAN
1. Pengertian Diksi
Diksi adalah pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu. Pilihan kata merupakan unsur yang sangat penting, baik dalam dunia karang. Mengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari. Dalam memilih kata setepat – tepatnya untuk menyatakan sesuatu maksud. Kita tidak dapat lari dari kamus. Kamus memberikan suatu ketepatan kepada kita tentang pemakaian kata – kata dalam hal hal ini makna kata yang tepatlah yang diperlukan.
Kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin disampaikannya, baik lisan maupun tulisan. Disamping itu, pemilihan kata harus sesuai dan tepat penggunaan kata – kata itu
Untuk mendaya gunakan bahasa secara maksaimal diperlukan akan pentingnya menguasai kosa kata. Kesadaran itulah yang memotivasikita untuk lebih rajin membuka kamus - sinonim maupun antonim - dan tesaurus sebagai gudang kata kata.
BAB II
ISI
1. Syarat – syarat Diksi.
Khusus dalam pemilihan kata, ada tiga syarat yang perlu di perhatikan. Pertama
a. Kata yang dipilih harus tepat.
Maksudnya kata itu dapat mengungkapkan gagasan secara cermat dan dapat memberi makna yang tepat sesuai dengan konteksnya.
Contoh :
a. Kata dorong itu dibuat dari mantan becak
b. “Saya mengucapkan duka cinta atas meninggalnya anak ibu” kata Maria kepada ibu Isabela
c. Rapat ortng tua murid di adakan pada hari Rabu, tanggal 12 Juli 2000 Jam 10.00. wib.
Pada kalimat ( a ) pemakain kata mantan tidak tepat. Kata mantan seharusnya dipakai untuk orang yang dihormati yang pernah memegang jabat dengan baik, seperti peresiden, mantan manteri, guru dan lain – lain. Dengan demikian, akan terdapat mantan presiden, mantan manteri, mantan guru. Kata mentan pada kalimat ( a ) di ganti dengan kata bekas sehingga kalimat itu menjadi kereta dorong itu dibuat dari bekas becak.
Pada kalimat ( b ) pemakain kata mengucapkan tidak tegas dan perlu diganti dengan turut – ber. Shingga kalimat itu menjadi “saya turut berduka atas meninggalnya adik ibu”, kata Maria kepada ibu Isabela.
Pada kailimat ( c ) pemakain kata jam tidak tepat karena kata jam berarti alat pengukur waktu dan lama sutu kegiatan. Kata jam pada kaiamat (c ) perlu digan ti denagan kata pukul. Dengan demikian kalimata tersebut menjadi : Rapat orng tua murid diadakan pada hari Rabu, tanggal 12 Juli 2000, pukul 10.00 wib.
Kedua. Kata yang dipilih haruslah benar yaitu kata – kata yang digunakan sesuai dengan kaidah kebahasaan
Contoh pilihan kata yang tidak benar dengan kalimat :
a. Siapakah pengkelolah MKU di IAIN AR. RANIRY ?
b. Pirsawaan televisi tidak tidak perna melwatkan siaran Dunia Dalam Berita.
c. Penterapan ilmu dan teknologi harus diimbangi dengan peningkatan mutu pelaksanannya
Kata pengkelolah, pirsawan, dan penterapan tidak terbentuk secara benar. Bentuk yang benar adalah pengelolah, pemirsa, dan penerapan.
Ketiga kata – kata yang digunakan itu harus lazim, yaitu kata – kata bentuk yang dibuat - buat. Kata meninggal , mati, wafat, semuanya berarati tidak hidup, hilang nyawa. Ketiga kata itu mempunyai kelaziman masing – masing :
Contoh :
a. Ayahnya telah meninggal di tempat tugas
b. Hewan peliharaan saya mati mendadak
Hal yang tidak lazim kalau dikatakan sebagai berikut :
a. Ayahnya telah mati
b. Hewan peliharaannya telah meninggal.
2 Bebrapa pedoman dalam pemilihan kata.
a. Pemakain kasrta tutur
Kata tutur merupakan kata yang digunakan dalam pergaulan sehari – hari seperti dipasar, dikantin, atau ditempat yang tidak resami lainnya. Kata – kata tutur ini hanay dapat dipergunakan dalam percakapan sesama teman dalam situasi yang tidak resmi. Akan tetapi dalam penulisan karangan ilmia atau kegiatan resmi yang lain kata – kata tutur ini dapat digunakan.
Contoh :
Kata tutur : · Dibikin · Dikasih tau · Bilang · Ketemu · Ngomong · Titah · Laki – laki | Kata baku : · Dibuat · Diberitahu · Mengatakan · Bertemu · Berkata · Menyampaikan · Suami istri |
b. Pemakaian kata bernilai rasa
Kata yng bernilai rasa ialah kata – kata yang tepat dan sesuai digunakan untuk menyatakn objek tertentu. Jika kata yang bernilai rasa kurang tepat digunakan untuk pernyataan, pembaca akan teringgung perasaanya. Kata – kata yng tepat digunakan seperti contoh berikut ini :
Contoh :
Mati digunakan untuk hewan
Meninggal digunakan untuk manusia
Gugur digunakan untuk pahlawan
Wafat digunakan untuk Nabi dan Rasul
Tewas digunakan untuk yang sifatnya seketika
c. Pemakain kata bersinonim.
Kata bersinonim adalah kata – kata tersebut adakalahnya dapat dipertukarkan dan adakalahnya tidak dapat dipertukakan penggunaannya.
Contoh :
a. Raya, besar, agung, akbar.
b. Meliaht, menyaksikan, memeandang mengintai, melirik, menoleh, memriksa, memandang.
c. Karyawan, buru, pekerja, pegawai dan lain – lain
d. Pemkain kata umum dan kata kata khusus.
Kata umum adalah kata yang mengacu kepada makna yang umum. Sedangkan kata khusus adalah kata yang mengacu kepada makna yang khusus. Dalam pemilihan kata yang lebih tepat dan lebih sesuai digunakan kata khusus dibandingkan dengan kata umum.
Contoh :
Kata Umum : Jatuh Melihat | Kata Khusus : Tumbang Lonsor Menatap (waja/ muka/ gambar/) Memandang (gunung/ sawah/ laut) Menjenguk (orang sakit) |
e. Pemakain kata konkret dan kata abstrak
Kata konkret adalah kata – kata yang menunjuk kepada yang objeknya dapat dilihat, diraba, didengar, dirasakan, atau dicium. Sebaliknya kata – kata abstrak adalah kata – kat yang menunjuk kepada sifat. Konsep atau gagsan.
Contoh :
Kata Konkret : Gunung berapi Kerucut terbalik Kambing | Kata Abstrak : Keperibadian Pandangan hidup demokrasi |
f. Pemakain kata / istilah asing.
Kata atau istilah asing dapat dipergunakan asalkan kata atau istilah itu belum ada pedanaannya dalam bahasa indonesia atau sudah diindonesiakan. Makana sebaliknya kata atau istilah indonesia itu yang digunakan kecuali kalau didasarkan atau pertimbangan bahwa istilah asing itu :
a. Lebih cocok karena kondisinya :
Dianalisis = diolah
Amatir = tanpa bayaran
Profesional = bayaran
b. Lebih sinngkat jika dibandingkat dengan terjaemahannya, misalnya :
Inovasi = perubahan secara baru
Mutasi = perpindahan tugas pegawai
c. Bersifat internasional, ,misalnya :
Valensi = perubahan secara baru
Matematika = ilmu pasti
Fisika = ilmu alam
g. Pemakain kata – kata lugas
Kata lugas adalah kata – kata yang bersahaja, apa adanya, dan tidak berupa farasa yang panjang. Kata – kata digunakan dalam karangan dapat membuat pertanyaan yang dinyatakan itu tidak menoton.
Contoh :
Lugas : Setahu saya Diteliti Menilai Merusak Dijelaskan | Tidak lugas : Sepanjang sepengatahuan saya Diadakan penelitian Memberi penilaian Melakukan pengerusakan Diberi penjelasan |
h. Idiomatik.
Idiomatik adalah kata – kata gabungan yang kerdua unsurnya telah bersatu sedemikian rupa sehingga salah satu unsurnya tidak dapat dilepaskan dalam melakukan kegiatan berbahasa. Lingkungan myang bersifat Idiomatik terdiri atas dua tingkat kata yang dapat diperluas diksi didalam tulisan.
Contoh :
Manteri Agama bertemu wakil peresiden
Manteri Agama bertermu dengan wakil presiden
Yang benar adalah bertemu dengan
Salah : Terdiri Terjadi atas Disebabkan karena Membicarakan tentang | Benar : Terdiri atas / dari Terdiri dari Disebabkan oleh Berbicara tentang. |
BAB III
PENUTUP
Untuk mempertajam pemaham makna, kadang – kadang memerlukan terjemahan asing, terutama bahasa inggris sebagai pembandingnya, sebab perbedaan nuansa makna yang bermiripan itu kadang – kadang begitu tipis. Denagan memahami makna yang tepat dapat dilakukan pemilihan kata yang akurat.
Untuk mendayagunakan bahasa secara maksimal diperlukan kesadaran akan pentingnya menguasai kosa kata. Kesadaran itulah yang memotivasi kita untuk lebih rajin membuka kamus – baik kamus sinonim maupun antonim dan tesaurus sebagai gudangkata.
Kemahiran memilih kata terkait era dengan pengusaan kosa kata. Seseorang yang menguasai kosa kata, selain mengetahui makna kata ia juga harus memhami perubahan makna seperti yang telah di uraikan. Disamping itu, agar dapat menjadi kosa kata yang akurat seseorang harus menguasai sejumlah persyaratan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar